Senin, 02 Januari 2012

MVP (Mitral Valve Prolapse)

Mitral Valve (katup mitral) memungkinkan darah untuk mengalir dalam satu arah dari atrium (bilik atas) ke ventrikel (bilik bawah). Ini adalah salah satu dari empat katup yang memisahkan ruang yang berbeda di jantung. Katup mitral akan menyebabkan masalah jika tidak membuka dan menutup sesuai fungsinya. Hal ini akan menyebabkan darah bocor kembali ke bilik atas jantung, yang mengarah ke suatu "murmur jantung". Ini disebut sebagai Mitral Valve Prolapse (MVP). Fungsi jantung Anda tetap normal pada saat ini. Ini tidak akan memburuk selama jangka waktu tertentu, tetapi ini adalah salah satu alasan utama bagi masalah jantung.
Mitral Valve Prolapse sangat umum terjadi di kalangan wanita, meskipun laki-laki juga dapat mengalaminya. Kondisi ini dapat menyerang pada usia awal menjelang  dewasa. Kondisi ini dianggap sebagai suatu masalah yang diwariskan/keturunan. Sindrom Mitral Valve Prolapse  disebut juga sebagai dysautonomia.

Salah satu alasan utama yang menyebabkan peningkatan sindrom mitral valve prolapse adalah stres. Penyebab stres bisa karena melahirkan, peristiwa yang menyedihkan, pengalaman hidup dan stres sehari-hari dalam kehidupan. Hampir 60 persen dari pasien dengan MVP tidak menunjukkan gejala-gejala. 40 persen lainnya tidak menunjukkan tanda-tanda yang seharusnya Anda perlu waspadai.

Beberapa Tanda dan Gejala Sindroma Mitral Valve Prolapse

  • Denyut jantung yang iregular/tidak teratur
  • Kelelahan
  • Sakit dada
  • Denyut jantung cepat
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Palpitasi
  • Kecemasan

Penyebab Sindroma Mitral Valve Prolapse

Langkah-langkah yang harus diambil

Komplikasi yang timbul akibat kondisi ini sangat sedikit. Meskipun  fakta mengatakan bahwa kondisi ini tidak berpengaruh banyak terhadap kesehatan Anda, namun, mereka yang menderita kondisi ini harus melakukan perawatan yang cukup ekstrim. Anda mungkin harus mengurangi aktivitas fisik Anda, harus menjalani operasi dan mungkin akan mengharuskan Anda untuk mengkonsumsi obat-obatan beta-blocker.

Anda disarankan untuk menjalani rutinitas diet yang ketat. Jangan menambahkan stimulan-stimulan dalam menu Glossary Link dietDiet: 1-Arahan dalam memilih makanan dengan referensi pada keadaan kesehatan khusus; makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi; cara hidup yang dianjurkan. 2-arah dan tujuan dalam memberi nutrisi kehidupan; apa yang biasa dimakan dan diminum; makanan; suplai makanan; sesuatu yang dihidangkan Anda seperti kopi, teh, cola/soda dan bahkan cokelat. Konsumsi gula juga harus diturunkan, demikian juga konsumsi camilan berprotein tinggi di sore hari. Minum air sebanyak mungkin,  jus buah segar juga baik untuk Anda.

Olahraga teratur baik juga untuk menjaga kesehatan Anda tetap baik. Jangan memaksakan diri. Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan aktivitas fisik.

Sadar terhadap kondisi Anda sendiri akan membantu untuk menghindari Glossary Link infeksiInfeksi: Infeksi adalah kolonisasi organisme inang oleh spesies parasit. Parasit menginfeksi sumber daya induknya untuk mereproduksi, sering mengakibatkan penyakit. Bahasa sehari-hari, infeksi biasanya dianggap disebabkan oleh organisme mikroskopis atau microparasites seperti virus, prion, bakteri, dan viroids, meskipun organisme yang lebih besar seperti macroparasites dan jamur juga dapat menginfeksi. bakteri yang didapat dari segala jenis bentuk operasi. Informasikan kepada dokter Anda terlebih dahulu mengenai kondisi Anda, untuk menghindari komplikasi.

Perawatan di rumah

Kayu manis membantu mengurangi kolesterol tinggi dan trigliserida. Ini dapat digunakan dalam menu diet harian Anda.

Minyak biji rami memberikan sejumlah Glossary Link asam lemakAsam lemak: Asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid, fatty acyls) adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida. omega-3 yang memadai. Ini akan membantu Glossary Link sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular: Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. Anda dengan mengurangi Glossary Link kolesterolKolesterol: Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. jahat, termasuk menurunkan tekanan darah.

Epistaksis

DEFINISI
Perdarahan Hidung (Epistaksis, Mimisan) adalah pardarahan yang berasal dari hidung.

PENYEBAB
Penyebab epistaksis:
  1. Infeksi lokal
    - Vestibulitis
    - Sinusitis
  2. Selaput lendir yang kering pada hidung yang mengalami cedera
    - Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing di hidung, trauma pembedahan atau iritasi oleh gas yang merangsang
    - Patah tulang hidung
  3. Penyakit kardiovaskuler
    - Penyempitan arteri (arteriosklerosis)
    - Tekanan darah tinggi
  4. Infeksi sistemik
    - Demam berdarah
    - Influenza
    - Morbili
    - Demam tifoid
  5. Kelainan darah
    - Anemia aplastik
    - Leukemia
    - Trombositopenia
    - Hemofilia)
    - Telangiektasi hemoragik herediter
  6. Tumor pada hidung, sinus atau nasofaring, baik jinak maupun ganas
  7. Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menars dan menopause
  8. Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam/penyakit Caisson) atau lingkungan yang udaranya sangat dingin
  9. Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan mimisan ringan disertai ingus berbau busuk
  10. Idiopatik, biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada anak dan remaja.

GEJALA
Epistaksis dibagi menjadi 2 kelompok:
  • Epistaksis anterior : perdarahan berasal dari septum (pemisah lubang hidung kiri dan kanan) bagian depan, yaitu dari pleksus Kiesselbach atau arteri etmoidalis anterior.
    Biasanya perdarahan tidak begitu hebat dan bila pasien duduk, darah akan keluar dari salah satu lubang hidung. Seringkali dapat berhenti spontan dan mudah diatasi.

  • Epistaksis posterior : perdarahan berasal dari bagian hidung yang paling dalam, yaitu dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalis posterior.
    Epistaksis posterior sering terjadi pada usia lanjut, penderita hipertensi, arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti spontan.
    Darah mengalir ke belakang, yaitu ke mulut dan tenggorokan.


  • DIAGNOSA
    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

    Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis epistaksis:
    - Pemeriksaan darah tepi lengkap
    - Fungsi hemostatis
    - Tes fungsi hati dan ginjal
    - Pemeriksaan foto hidung, sinus paranasal dan nasofaring

    PENGOBATAN
    Epistaksis anterior
  • Penderita sebaiknya duduk tegak agar tekanan vaskular berkurang dan mudah membatukkan darah dari tenggorokan

  • Epistaksis anterior yang ringan biasanya bisa dihentikan dengan cara menekan cuping hidung selama 5-10 menit

  • Jika tindakan diatas tidak mampu menghentikan perdarahan, maka dipasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan lidocain atau pantocain untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri

  • Setelah perdarahan berhenti, dilakukan penyumbatan sumber perdarahan dengan menyemprotkan larutan perak nitrat 20-30% (atau asam trichloracetat 10%) atau dengan elektrokauter

  • Bila dengan cara tersebut perdarahan masih terus berlangsung, maka diperlukan pemasangan tampon anterior yang telah diberi vaselin atau salep antibiotika agar tidak melekat sehingga tidak terjadi perdarahan ulang pada saat tampon dilepaskan. Tampon anterior dimasukkan melalui lubang hidung depan, dipasang secara berlapis mulai dari dasar sampai puncak rongga hidung dan harus menekan sumber perdarahan. Tampon dipasang selama 1-2 hari.

  • Jika tidak ada penyakit yang mendasarinya, penderita tidak perlu dirawat dan diminta lebih banyak duduk serta mengangkat kepalanya sedikit pada malam hari. Penderita lanjut usia harus dirawat.

    Penanganan epistaksis anterior

    Epistaksis posterior
    Pada epistaksis posterior, sebagian besar darah masuk ke dalam mulut sehingga pemasangan tampon anterior tidak dapat menghentikan perdarahan.
    Perdarahan posterior lebih sukar diatasi karena perdarahan biasanya hebat dan sulit melihat bagian belakang dari rongga hidung.
    Dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), yaitu tampon yang mempunyai tiga helai benang, 1 helai di setiap ujungnya dan 1helai di tengah. Tampon dipasang selama 2-3 hari disertai dengan pemberian antibiotik per-oral untuk mencegah infeksi pada sinus ataupun telinga tengah.

    Pada epistaksis yang berat dan berulang, yang tak dapat diatasi dengan pemasangan tampon, perlu dilakukan pengikatan arteri etmoidalis anterior dan posterior atau arteri maksilaris interna.

    Epistaksis akibat patah tulang atau septum hidung biasanya berlangsung singkat dan berhenti secara spontan, kadang-kadang timbul kembali beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelah pembengkakan berkurang.
    Jika hal ini terjadi mungkin perlu dilakukan pembedahan terhadap patah tulang atau pengikatan arteri.

    Pada penderita telangiektasi hemoragik herediter (kelainan bentuk pembuluh darah), epistaksis yang hebat bisa menyebabkan anemia berat yang tidak mudah dikoreksi dengan pemberian zat besi tambahan.
    Untuk mengatasi anemia, dilakukan pencangkokan kulit ke dalam septum hidung.