Senin, 31 Januari 2011

Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang mempengaruhi manusia dan hewan. Humans become infected through direct contact with the urine of infected animals or with a urine-contaminated environment. Manusia menjadi terinfeksi melalui kontak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi atau dengan lingkungan yang tercemar urin. The bacteria enter the body through cuts or abrasions on the skin, or through the mucous membranes of the mouth, nose and eyes. Bakteri memasuki tubuh lewat luka atau lecet pada kulit, atau melalui selaput lendir mulut, hidung dan mata. Person-to-person transmission is rare. Orang-transmisi-orang jarang terjadi. In the early stages of the disease, symptoms include high fever, severe headache, muscle pain, chills, redness of the eyes, abdominal pain, jaundice, haemorrhages in the skin and mucous membranes, vomiting, diarrhoea, and rash. Pada tahap awal penyakit, gejala termasuk demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, menggigil, mata merah, sakit perut, sakit kuning, pendarahan di kulit dan selaput lendir, muntah, diare, dan ruam.

Jumat, 21 Januari 2011

Jantung

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Permukaan Jantung


Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).

 Struktur Internal Jantung

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.

Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru
.
Seputar Kesehatan Jantung

Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, berakibat pada kematian. Masalah pada jantung dibagi karena kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan serangan jantung.

Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:

* Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
* Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.

Penanggulangan

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:

* Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[2]. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung[3].
* Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [4].
* Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung[5].
* Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
* Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel [6]

Catatan dan Referensi


1. ^ Daftar Kematian Mendadak di Lapangan Sepak Bola, pikiran-rakyat.com, diambil
2007-08-11
2. ^ Kunci Rahasia Khasiat Bawang Putih, bbc.com diambil 2007-11-08.
3. ^ Bawang Putih tak Berdampak Pada Penyakit Jantung diambil 2007-11-08.
4. ^ Bagaimana Mengurangi Resiko Penyakit Jantung, diambil 2007-11-08.
5. ^ Vitamin C Kurangi Resiko Penyakit Jantung pada Wanita, Yayasan Jantung
Indonesia, diambil 2007-11-08.
6. ^ makanan makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung

Rabu, 19 Januari 2011

Apa itu Bakteri Legionella ?

Dalam bahasa Inggris penyakit ini disebut Legionaire Disease dan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara.

Dalam situs kalbe.co.id, legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah Legionella pneumophila.

Legionellosis terjadi di Philadelphia Amerika Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai tahun 2001 atas petugas air
menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar ditemukan hampir 90 persen pernah terpajan bakteri Legionella.

Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. Bakteri ini juga terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernafasan.

Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2­6 mg/l. Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C - 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C - 45°C.

Penularan Legionella pada manusia, antara lain melalui aerosol di udara atau minum air yang mengandung
Legionella; dapat pula melalui aspirasi air yang terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi. Masa inkubasi 1-10 hari.

"Di Australia, memang sering terjadi 'outbreak' penyakit ini. Dalam lima tahun terakhir sudah belasan kali," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE di Jakarta.

Bakteri Legionella,sp pertama kali ditemukan sekitar tahun 1978 dimana ada sejumlah pasukan legiun asing yang menginap di sebuah hotel di daerah Philadelphia yang terserang penyakit mirip gejala demam, pilek atau influenza dan pada kasus itu diketahui kemudian berkembang menjadi penyakit gangguan pernafasan akut hingga menimbulkan kematian pada sebagian besar anggota legiun yang terserang pada saat itu.

APA PENYEBABNYA DAN TEMPAT YANG PALING RENTAN ?


Kemudian diketahui bahwa penyebab penyakit tersebut adalah sejenis bakteri yang disebut legionella pneumophilia, yang terdapat pada cooling tower dan menyebar melalui udara hingga radius 300 meter. Bakteri ini meng-infeksi paru-paru dan menimbulkan gejala seperti pneumonia (gangguan pernafasan akut), dan apabila tidak ditangani dapat berakibat fatal yaitu hingga menimbulkan kematian.

Secara statistik bakteri ini tumbuh sangat baik pada lingkungan; 56% Domestic Hot Water System, dan 44% pada Cooling Water System, pada kondisi yang ideal yaitu pH 6.9, temperature 35°C-37°C, dan tersedianya 'Ferri Oxide' dalam air sebagai nutrient. Tempat yang paling rentan mendapatkan serangan bakteri ini adalah semua lingkungan bangunan yang yang menggunakan sistem sirkulasi air pendingin dan air pemanas (Hot; Coolled Water recirculating system), pada umumnya di gedung-gedung perkantoran dan hotel. Itulah sebabnya jenis penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini disebut juga dengan "sick building syndrome"

Diet Untuk Penderita Hepatitis

Hepatitis merupakan salah satu gangguan pada hati yang disebabkan oleh virus, yang disebut sebagai virus hepatitis. Sedangkan hati, atau istilah dalam kedokteran disebut hepar adalah organ tubuh yang paling sentral dalam kehidupan manusia. Dikatakan paling sentral, karena hati mempunyai banyak fungsi yang sangat kompleks, antara lain untuk metabolisme hidrat arang dan lemak, menetralkan berbagai jenis racun, dan memproduksi getah empedu.

Melihat begitu banyaknya fungsi hati dalam berbagai proses metabolisme, maka jika terjadi kerusakan hati akan terjadi gangguan pada proses metabolisme berbagai zat dalam tubuh. Karena rusaknya alat sentral dalam tubuh, maka perlu dilakukan diet sehingga kerja hati tidak terlalu berat. Atau dengan kata lain agar hati dapat bekerja secara efektif walaupun terjadi kerusakan.

Kandungan hidrat arang dalam diet harus dibuat semaksimal mungkin agar glikogen tersedia cukup banyak dalam hati. Protein juga harus disediakan dalam jumlah yang cukup sehingga akan menghambat metamorfosis lemak atau berbagai zat beracun dalam parenkim.

Pada kasus berat, barangkali pasien sangat memerlukan pemberian glukosa melalui infus. Tahap selanjutnya dimana pasien masih dapat minum maka harus diberikan sebanyak mungkin cairan hidrat arang dalam bentuk air buah yang diberi gula. Selanjutnya bila kondisi sudah mulai membaik, diet dapat diperluas menurut selera pasien. Mengingat bervariasinya kondisi penderita hepatitis, maka diet yang diberikan di Rumah Sakit juga bermacam-macam, mulai diet hati I, II, III, dan IV.

Dalam kondisi akut, bubur merupakan konsumsi yang paling tepat bagi pasien, sehingga kerja hati dalam pelaksanaan metabolisme tidak terlalu berat. Para ahli gizi menganjurkan, selama kondisi pasien masih lemah sebaiknya konsumsi bubur terus dilakukan.

Sedangkan untuk makanan yang dianjurkan atau dipantangkan bagi penderita hepatitis, tergantung pada kondisi fisik pasien, misalnya tinggi badan dan berat badan, juga kondisi kesehatan yang lain. Namun secara umum, ada beberapa pedoman dalam berdiet bagi penderita hepatitis.

Beberapa pantangan yang harus dihindari antara lain :

* Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi, jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.
* Makanan kaleng seperti sarden dan korned.
* Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
* Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak, mentimun, durian, nangka.
* Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
* Minuman yang mengandung alkohol dan soda.

Sedangkan bahan makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis :

* Sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, kentang, wortel.
* Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
* Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.

Pemeriksaan Fisik Abdomen

Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan abdomen pada pasien.

Pemeriksaan fisik abdomen prosedurnya diawali. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan. Penderita dipersiklahkan untuk membuka baju seperlunya dan meminta berbaring dengan posisi pemeriksa disebelah kanan pasien. Penderita dibuat rileks dengan menekuk lutut dan mengajak berbicara. Penderita diminta untuk memberikan respon terhadap pemeriksaan (rasa sakit) dll.

Prinsip pemeriksaan abdomen yakni: Inspeksi-Auskultasi-Perkusi-Palpasi. Inspeksi dengan posisi berdiri (kulit tidak tampak vena melebar (melebar sindroma Cushing/ Cirhosiss hepatis), umbilikus tidak hernia, contour abdimen datar (membelendung kantung kencing penuh/hamil belendung ascites), dinding abdomen simetri. Perut kembung menandakan adanya gangguan intraluminal. Pasien diminta bernafas lalu inspeksi tidak tampak adanya pembesaran organ atau masa. Inspeksi juga dilakukan terhadap peristaltik dengan membungkuk atau duduk.

Auskultasi dilanjutkan dengan diafragma stetoskop adanya bising usus (normalnya 5-12 kali/menit), juga di epigastrium mendengar suara aorta (gangguan pada aneurisma aorta), pada arteri inguinal tidak ada bising. Bising usus bisa disertai bising tambahan yakni borborygmi/suara panjang atau metalic sound (klinkend, oleh adanya resonansi akibat obstruksi).

Perkusi dilakukan sebagai orientasi pada keempat kuadran abdomen dominan suara timpani (ada feses/ cairan redup), di kandung kemih (timpani/redup). Perkusi dilakukan pada dada bagian bawah antara paru dan arkus costa (suara redup dikanan karena ada hepar, suara timpani di kiri karena adanya fleksura splenikus kolon) kalo keduanya redup asites (ditandai). Normalnya suara hepar adalah pekak karena adanya tekanan intrabdominal yang hampir negatif yang mengakibatkan organ menempel pada perioteneum, sehingga bila ada udara pekaknya menghilang.

Palpasi superficial dilakukan untuk melihat ada ketegangan otot, nyeri tekan lepas atau tidak (prinsipnya dilakukan pada area yang diduga tidak nyeri/normal dulu), masa dengan ujung jari bersamaan dengan lembut semua kuadran. Nyeri pada abdomen ada yang sifatnya visceral (hilang timbul, tidak bisa ditunjuk dengan jelas), ada yang somatik (bisa ditunjuk dengan jelas). Kelainan pada dinding ditandai dengan hilangnya nyeri apabila ada ketegangan perut jika masih nyeri berarti ada kelainan dari dalam dinding perut.

Palpasi adanya masa, dilihat konsistensinya apakah padat keras (seperti tulang), padat kenyal (seperti meraba hidung), lunak (seperti pangkal pertemuan jempol dan telunjuk), atau kista (ditekan mudah berpindah seperti balon berisi air, berisi cairan). Adanya tumor pada abdomen diperkirakan dari 9 regio anatominya. Ukuran massa ditentukan dengan pasti yakni dengan meteran/jangka sorong mengenai panjang, lebar, tebal (kalau tidak ada peralatan, bisa dengan ukuran jari penderita).

Pada palpasi selain memikirkan organ didalam, dipikirkan pula pembuluh darah di abdomen. Abdomen ditekan kuat-kuat bagian atas sedikit ke sebelah kiri untuk merasakan pulsasi aorta (tumor abdomen bisa keliru dengan aneurisma aorta). Aneurisma aorta ditandai ada pulsasi ke segala arah sedangkan tumor hanya pada 1 arah. Palpasi organ intraperitoneal sifatnya mobile, sedangkan organ retroperitoneal sifatnya fixed (seperti ginjal yang kalau ternyata mobile pada wandering kidney).

Untuk pemeriksaan ascites abdomen prosedur tambahannya: (1) Melakukan perkusi dengan Tes suara redup berpindah: Setelah menandai batas suara timpani dan redup, minta penderita miring ke salah satu sisi tubuh dilakukan perkusi lagi (Pada ascites batasnya tidak berubah); (2) Melakukan palpasi dengan Tes Undulasi: Minta asisten menekan kedua tangan pada midline abdomennya (kanan kiri). Ketuklah satu sisi abdomen dengan jari dan rasakan pada sisi yang lain dengan tangan yang lain, adanya getaran yang diteruskan cairan asites.

Untuk pemeriksaan hepar prosedur tambahannya yaitu dengan perkusi batas bawah hepar: Mulai dari bawah umbilikus di mcl kanan perkusi dari bawah ke atas sampai suara redup (tidak ada pergeseran ke bawah/ Obstruksi paru kronik). Dilanjutkan perkusi batas atas hepar: daerah paru ke bawah sampai suara redup. Tinggi antara daerah redup (tidak ada pembesaran hepar) diukur.

Palpasi hepar dilakukan dengan meletakkan tangan kiri dibelang penderita menyangga costa ke-11/12 sejajar, minta penderita rileks. Hepar didorong ke depan, diraba dari depan dengan tangan kanan (bimanual palpasi). Tangan kanan ditempatkan pada lateral otot rektus kanan, jari di batas bawah hepar dan tekan lembut ke arah atas. Pasien diminta bernafas dalam sehingga terasa sentuhan hepar bergerak ke bawah (tangan dikendorkan agar hepar meluncur dibawah jari sehingga meraba permukaan yang lunak tidak berbenjol, tepi tegas/tajam, tidak ada pembesaran).

Untuk pemeriksaan lien prosedur tambahannya dengan perkusi daerah ics terbawa di linea axillaris anterior kiri (timpani). Pasien diminta menarik nafas panjang lakukan perkusi lagi (kalau redup berarti pembesaran limfe atau bisa normal false positive splenic percussion sign). Perkusi dilakukan pada daerah redup dari berbagai arah (redup meluas berarti pembesaran limpa) perlu dilakukan palpasi untuk memastikan

Palpasi lien dilakukan dengan meletakkan tangan kiri menyangga dan mengangkat costa bagian bawah kiri sebelah penderita. Tangan kanan diletakkan di bawah arcus aorta kemudian tekan ke arah lien. Penderita diminta bernafas dalam-dalam merasakan lien dengan ujung jari (lien membesar atau tidak). Pemeriksaan (palpasi dan perkusi) diulangi pada posisi pasien miring ke kanan dengan tungkai paha dan lutut flexi agar lien mudah teraba. Jarak letak lien diperkirakan dengan costa kiri terbawah

Untuk pemeriksaan ginjal abdomen prosedur tambahannya dengan melakukan palpasi Ginjal Kanan: Posisi di sebelah kanan pasien. Tangan kiri diletakkan di belakang penderita, paralel pada costa ke-12, ujung cari menyentuh sudut costovertebral (angkat untuk mendorong ginjal ke depan). Tangan kanan diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan ga). Pasien diminta membuang nafas dan berhenti napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu ekspirasi. Dilanjutkan dengan palpasi Ginjal Kiri: Pindah di sebelah kiri penderita, Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakan. Tangan kiri diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (normalnya jarang teraba)

Untuk pemeriksaan ketok ginjal prosedur tambahannya dengan memperlsilahkan penderita untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan pemeriksa berdiri di belakang penderita. Satu tangan diletakkan pada sudut kostovertebra kanan setinggi vertebra torakalis 12 dan lumbal 1 dan memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan (ginjal kanan). Satu tangan diletakkan pada sudut kostovertebra kanan setinggi vertebra torakalis 12 dan lumbal 1 dan memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan (ginjal kiri). Penderita diminta untuk memberiksan respons terhadap pemeriksaan bila ada rasa sakit.

Pemeriksaan abdomen dapat diakhiri dengan colok dubur (sifatnya kurang menyenangkan sehingga ditaruh paling akhir). Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada pasien dalam posisi miring (symposisi), lithotomi, maupun knee-chest. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan satu tangan maupun dua tangan (bimanual, satu tangannya di atas pelvis). Colok dubur perlu hati-hati karena sifat anus yang sensitif, mudah kontraksi. Oleh karena itu colok dubur dilakukan serileks mungkin menggunakan lubrikasi. Sebaiknya penderita kencing terlebih dahulu. Pada posisi lithotomi diagnosis letak kelainan menggunakan posisi jam yakni jam 3 sebelah kanan, jam 9 sebelah kiri, jam 6 ke arah sacrum dan jam 12 ke arah pubis.

Selasa, 18 Januari 2011

Perawatan payudara setelah melahirkan

Sebagian hesar wanita dalam masyarakat dunia ketiga menyusui bayinya tanpa mempersiapkan payudaranya terlebih dahulu. Dalam masyarakat modern, payudara wanita terlindung di batik pakaian. Hal ini menimbulkan dua masalah: pertama, puting terlindung dari eahaya matahari dan air sehingga menjadi lunak: dan yang kedua, payudara mempunyai konotasi seks sehingga pekerjaan merawat serta membuka payudara dapat menimbulkan perasaan malu dan bahkan keengganan untuk meneteki pada wanita yang tidak yakin akan perasaan seksualnya sendiri.

Penyuluhan serta nasihat yang diberikan dalam masa antenatal tentang perawatan payudara harus sederhana dan mendorong wanita yang hamil untuk memberikan ASI kepada bayinya.

Bentuk puting
Payudara dan puting harus diperiksa pada kunjungan pertama. Jika putingnya eekung atau masuk ke dalam, pasien harus mengenakan nipple shield yang harus dipakainya sejak usia kehamilan 12 minggu. Salah satu bentuk nipple shield adalab Woolwieh shield; perisai puting ini bertujuan untuk memperpanjang puting susu dengan menekan areola sehingga puting itu tegak sendiri. Pada beberapa kasus inversio puting yang berat, ekstensi pitting mungkin haru terjadi setelah beberapa bulan: kendati demikian, nipple shield sebaiknya digunakan untuk mempertahankan ekstensi puting.

Pada wanita yang puting susunya rata tidak diperlukan persiapan khusus. Untuk menenteramkan hatinya, dapat dijelaskan bahwa perbaikan bentuk puting biasanya terjadi setelah melahirkan karena puting lebih menjulur keluar. Sebagian ibu mungkin memerlukan bantuan tambahan agar bayi berada dalam posisi yang benar terhadap payudara ibu, khususnya dalam periode penggembungan payudara akibat bendungan vena yang terjadi sebentar pada saat sekitar hari ketiga sesudah melahirkan.

Perawatan puting
Perawatan puting merupakan pekerjaan sederhana. Pada waktu mandi, ibu dapat membersilikan puting dari kerak kolostrum yang mengering dan kemudian menarik puting tersebut serta memilinnya di antara jari-jari tangan. Selama bulan terakhir kehamilan, beberapa tetes kolostrum mungkin dapat diperah keluar dari puting. Setelah mandi, puting dikeringkan dengan lembut. Cahaya matahari langsung juga bermantaat dalam mempersiapkan puting untuk pemberian ASI. Meskipun mungkin tidak ada halaman di belakang rumah yang dapat digunakan sehagai tempat berjemur, tapi setiap rumah tentunya mempunyai jendela yang dapat dibuka sehingga cahaya matahari dapat masuk. Wanita hamil harus duduk di depan jendela tersebut dengan puting menghadap ke arah cahaya matahari: perbuatan ini dilakukan selama kurang-lebih 10 menit setiap hari sementara payudara dan bagian tubuh lainnya dilindungi agar tidak terkena panas.

Makanan Pendamping ASI

Di negara Barat ada dua buah nasihat nenek mengenai perawatan puting yang masih dipatuhi sampai saat ini. Pertama, pemakaian alkohol yang dapat membuat puting menjadi kaku; dan kedua, pemakaian sikat kuku yang menyebabkan hal yang sama. Kedua cara perawatan ini sebenarnya membuat kulit puting menjadi kering dan sering merusaknya. Sebagian wanita bersedia melakukan upaya terbaik untuk mempersiapkan puting bagi pemberian ASI nanti dan mereka akan menuruti apa yang didengar dari orang lain selain mematuhi saran-saran hidan atau dokter. Karena itu, kita harus menanyakan apa saja yang sudah dilakukannya dalam perawatan puting sehingga dapat dipastikan apakah perbuatan yang dikerjakannya itu tidak menimbulkan cedera atau kerusakan pada puting.

Persiapan payudara
Payudara harus dimasase sebentar dengan lembut pada saat mandi. Masase ini akan memperbaiki sirkulasi darah dalam payudara. Barangkali pengurutan payudara akan menimbulkan rasa sakit akibat penggembungan vena yang terjadi secara fisiologis, khususnya dalam awal dan akhir kehamilan. Pada saat-saat ini sebaiknya ibu hamil mengenakan BH yang pas. Di samping itu, kompres dingin yang dilakukan untuk waktu yang terbatas atau menyiram payudara dengan air dingin, dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Pustaka
Perawatan Maternitas Oleh Helen Farrer Rn Rm